Rabu, 20 September 2023

Menggapai Istiqomah

Menggapai Istiqomah
Manfaatkan hidup kita untuk terus belajar dan mengamalkan Al Qur’an
Karena dalam Al Qur’an ada kesempurnaan agama
Belajarnya adalah selamanya dan mengamalkannya adalah seterusnya
Karena kelak kita ditanya untuk apa kita habiskan umur kita
Jangan sampai kita merugi dan menjadi orang yang bodoh ilmu Al Qur’an
Kebodohan karena tidak pernah berusaha mencari dan mempelajarinya
Dan jangan sampai kita menjadi rugi karena fasik
Yang mengetahui ilmu namun enggan mengamalkannya

Kunci dari keistiqomahan adalah kesungguhan dan ikhlas karena Allah. Dan ini menjadi hal yang wajib ada pada setiap penuntut ilmu utamanya ahlu Qur’an.  Seseorang yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan apa yang ia upayakan dengan kesungguhannya itu. Allah berjanji dalam firmanNya “Dan barang siapa menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha kearah itu dengan sungguh-sungguh, sedangkan dia beriman, maka mereka itulah orang yang usahanya dibalas dengan baik” (Q.S. Al Isra’ : 19). Jika penghafal bersungguh-sungguh dalam menghafal apa yang ingin dia hafal, pasti ia akan mendapatkan apa yang ia inginkan asalkan kesungguhan itu ada dan disertai keikhlasan karena Allah. Karena niat kesungguhan yang tidak disertai keikhlasan karena Allah akan mudah runtuh bila diterpa ujian yang datang dari pandangan makhluk. Untuk itu landasi segala usaha dengan sungguh-sungguh dan ikhlas karena berharap kepada Allah semata.
Berusaha dengan sungguh-sungguh artinya bersemangat dengan tekad kuat dalam mencapai tujuan. Memanfaatkan waktu sebaik mungkin, sampai-sampai akan menyesal jika waktunya habis tanpa upaya mencapai tujuan. Rela mengorbankan yang berharga seperti waktu, tenaga, bahkan peluang emaspun akan dilepas dalam mencapai tujuan. Penuntut ilmu adalah seorang yang sedikit makan, sedikit tidur, dan sedikit bicara, karena apa yang keluar dari dirinya bukanlah untuk kesia-siaan. Selalu kuat dan percaya akan pertolongan Allah dalam melewati segala tantangan. Gemar bermuhasabah, mengevaluasi usaha dan hasil yang diraih untuk terus berusaha memperbaiki hingga tercapai apa yang dituju. Mandiri dan tidak terpengaruh dengan lingkungan yang tidak mendukung tujuan, juga menjauhkan diri dari hal-hal yang mungkar, seperti bohong, sombong, iri, dan penyakit hati lainnya. Waspada terhadap apa-apa yang dapat menghancurkan usahanya dalam menggapai ridha Allah, utamanya kesombongan yang dapat menghancurkan semua amal. Menyadari bahwa penuntut ilmu, penghafal Al Qur’an akan selalu menemui banyak godaan, karena itu diperlukan hati yang kuat, bersungguh-sungguh, sabar, ikhlas, dan hati yang lapang. Selalu memperhatikan segala celah dosa yaitu makanan dan pergaulan, memperhatikan kehalalan dan menjaga pergaulan adalah prioritas seorang penuntut ilmu yang bersungguh-sungguh.

Kesungguhan dan keihklasan adalah sesuatu yang amat berharga, dan mengistiqomahkannya bukanlah hal yang mudah. Namun wajib bagi kita untuk terus berupaya bertahan dalam keistiqomahan dalam kebaikan. Mempertahankan kesungguhan artinya selalu meluruskan niat, niat yang lurus ikhlas hanya karena Allah dan untuk Allah segala yang kita lakukan. Memperbanyak doa agar Allah menjaga hati kita tetap ikhlas dan agar Allah menjadikan kita sebagai orang yang selalu istiqomah dijalan Nya. Selalu mengingat Allah sebagai tempat kembali, kematian bisa datang kapan saja dan merugilah kita jika pergi dalam keadaan meninggalkan kebaikan. Lakukan dengan skala prioritas yang jelas agar kita jauh dari hal yang sia-sia. Bergaul dengan teman yang bersungguh-sungguh dan berpindah dari lingkungan yang tidak mendukung kebaikan yang kita lakukan. Selalu berkumpul dengan orang soleh dan meminta nasihat darinya agar terus dalam keistiqomahan. Jadikan setiap langkah hidupmu sebagai langkah yang membawa berkah, kalau bukan untuk orang lain, paling tidak untuk dirimu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar