Muhasabah
Bukan hal yang
mengherankan dalam kehidupan ini banyak orang yang bingung dengan jalan
hidupnya. Bahkan orang yang banyak ilmunya pun pernah mengalaminya. Tanpa
disadari hal yang demikian merupakan dampak dari ibadah kita utamanya sholat
dan sejauh mana interaksi kita dengan Al Qur’an. Hendaknya kita selalu
bermuhasabah, mengevaluasi ibadah kita. Dari muai apakah sudah sholat tepat
waktu? Apakah sholat kita sudah khusyuk? Apakah di hari-hari kita sudah
meluangkan waktu untuk membaca atau menghafal Al Quran? Apakah dari sebagian
harta kita sudah rutin di sedekahkan? Adakah kita masih riba? Adakah kita masih
ghibah? Apakah hubungan kita dengan tetangga baik? Apakah kita gemar berbicara
hal yang tidak bermanfaat? Atau apakah kita masih sering menyia-nyiakan waktu?
Saudaraku, disadari atau tidak pada hakikatnya musibah dalam hidup ini adalah
karena perilaku kita yang jauh dari tuntunan Nya. Meskipun Allah telah
memfirmankannya bahwa manusia itu pasti di uji, namun ujian Allah itu tidak
melulu karena dampak ketakwaan kita yang semakin tinggi, bisa jadi ujian itu
datang karena dosa yang sadar atau tidak sadar kita lakukan. Hal ini perlu kita
sadari dan jangan sampai salah dalam menyimpulkan, karena jika ternyata yang
kita kira ujian datang dari ketakwaan kita padahal bukan, dampaknya kita akan
terus melakukan dosa dan kelalaian dengan sabar, wah! Bahaya bukan. Itulah yang
terkadang menyebabkan ujian yang tak kunjung padam, alias ujian yang setelahnya
ujian dan ujian lagi. Padahal Allah telah menjanjikan setelah kesulitan pasti
ada kemudahan, setelah ujian pasti ada solusi. Dan kemudahan itu pasti
datangnya bila kita menyadari hakikat dan pembelajaran apa yang Allah turunkan
dari ujian yang sedang menimpa kita.
Ujian sejatinya
akan terus ada selama jantung masih memompa darah, selama oksigen masih terus
menjadi konsimsi kita, begitulah ujian yang akhirnya ada pada nadi yang
berhenti berdenyut. Ujian memiliki atau tidak memiliki, ujian susah atau ujian
senang, yang ketika kita senang tidak boleh lupan dan ketika sedih tidak boleh
berhenti berharap, apalagi berhenti berusaha dan tenggelam dalam tangisan keluh
kesah. Karena bukan untuk mengeluh kita hidup. Karena semua sakit ada
penawarnya, dan semua ujian pasti ada solusinya. Dan solusi yang terbaik adalah
solusi dari Allah yang Ia sampaikan dengan penuh cinta melalui KalamNya Al
Qur’an. Itulah kenapa disetiap desir darah yang mengalir ada pesan bahwa kita
wajib hukumnya terus berusaha mendekatkan diri dengan sang Khalid. Karena di
ujian yang juga tak berhenti, hanya Allah yang tau solusinya, hanya Allah yang
bisa mendatangkan penyelesaiannya. Jadi bisa di simpulkan jika kita saja jauh
dari Nya dan menolak segala solusi yang Ia tawarkan, maka jangan heran jika
ujian hanya akan di susul ujian dan ujian bukan penyelesaian dan kemudahan.
Karena Allah dekat jika kita mendekat, Allah jauh karena kita yang menjauh.
Bagaimana bisa permasalahan itu selesai jika solusi dan penyelesaian yang Allah
berikan tidak pernah kita dengarkan, dan jelaslah bahwa syurga dan kebahagiaan
yang Al Quran tawarkan hayalah untuk kaum yang mau mendengar. Kalau hari ini
terasa rumit, sempit, dan segalanya sulit, mulailah evaluasi dari kedekatan
diri kita kepada Allah. Menyadari bahwa kunci dari segala ujian adalah sabar
dan syukur yang hanya bisa di dapat jika kita memiliki iman dan takwa kepada
Nya. Agar langkah hidup yang sangat singkat ini dapat menjadi keberuntungan di kehidupan
yang abadi kelak.
***